Tugas Mandiri Komunikasi Massa
Nama : Mira Santika
Nim : 11543201759
Kelas : IV/PR. A
Mata
kuliah : Komunikasi Massa (Tugas
Individu)
1. Menjelaskan tentang apa itu simbol, lambang, tanda
dan homophily?
Jawab:
Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk
sesuatu lainnya, berdasarkan ksepakatan sekelompok orang. Simbol merupakan
sebuah label arbitrer atau repsentasi dari fenomena. Kata adalah simbol untuk
konsep dan benda. Misalnya, kata cinta merepresentasikan sebuah ide mengenai
cinta, kata kursi merepresentasikan benda yang kita duduki.
Simbol
dapat bersifat ambigu, dapat berupa verbal dan nonverbal, dan dapat terjadi
dalam komunikasi tatap muka dan komunikasi dengan media. Simbol biasnya telah
disepakati bersama dalam sebuah kelompok, tetapi mungkin saja tidak dimengerti
di luar lingkup kelompok tersebut.
Simbol
ada dua, yang pertama simbol konkret yaitu simbol yang merepresentasikan sebuah
objek. Kedua, simbol abstrak yaitu, simbol yang merepresentasikan sebuah idea
tau pemikiran.[1]
Lambang adalah salah satu kategori tanda. Lambang meliputi
kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek yang maknannya
disepakati bersama.
Misalnya, memasang bendera dihalaman rumah untuk
menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada Negara.
Kemampuan
manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan
menangani hubungan antara manusia dan objek baik nyata ataupun abstrak tanpa
kehadiran manusia dan objek tersebut.[2]
Tanda adalah sesuatu yang bersifat fisik, dapat diterima
oleh indera kita, mengacu pada sesuatu diluar dirinya dan bergantung pada
pengenalan dari para pengguna bahwa itu adalah tanda. Tanda merupakan konsep
utama yang dijadikan sebagai bahan analisis di mana di dalam tanda terdapat makna
sebagai bentuk interpretasi
pesan yang dimaksud. Secara sederhana, tanda cenderung berbentuk visual atau
fisik yang ditangkap oleh manusia.
Kita ambil contoh, misalnya menarik telinga saya
sebagai sebuah tanda didalam lelang. Pada kasus ini tanda mengacu pada tawaran
saya, dan hal tersebut diketahui oleh pelelang dan saya. Makna dikirimkan oeh
saya kepada pelelang dan telah terjadi komunikasi. [3]
Homophily secara etimologis istilah homophily berasal dari
bahasa yunani “homoios” yang berarti “sama”. Maka pengertian harfiah homophily
berarti komunikasi dengan orng yang sama. Homophily adalah suatu keadaan yang
menggambarkan derajat pasangan perorangan yang berinteraksi yang memiliki
kesamaan dalam sifat (attribute) sperti dalam kepercayaan, nilai, pendidikan,
status social dan sebagainya.
Dalam
suatu situasi orang-orang yang saling berinteraksi yang komunikator bebas
memilih seseorang dari semjulah komunikan, maka akan terdapat kecenderungan
yang kuat untuk memilih komunikan yang lebih menyamai si komunikator. Hal
tersebut diatas sesuai dengan pendapat Homans yang mengemukakan bahwa, lebih
dekat kesamaannya sejumlah orang dalam tingkat sosial, lebih sering mereka
berinteraksi satu sama lain.[4]
NO
|
TANDA
|
SIMBOL/LAMBANG
|
1.
|
Subjek
diberitahu oleh objek (subjek pasif)
|
Subjek
dituntun memahami objek (subjek aktif)
|
2.
|
Hanya memuat
dua arti
|
Mempunyai
lebih banyak arti (sedikitnya dua arti)
|
3.
|
Subjek
diberitahu objek terus menerus (berlaku secara tetap)
|
Subjek
dituntun memahami objek secara terus menerus (berlaku secara tetap)
|
4.
|
Bentuknya
konkret, bisa abstrak
|
Berbentuk
konkret/abstrak
|
5.
|
Dikenal
diketahui dan binatang setelah diajarkan berulang-ulang
|
Hanya manusia
yang memahaminya
|
6.
|
Yang dipakai
untuk tanda selalu punya hubungan khusus dengan yang ditandai
|
Yang dipakai
untuk lambang/simbol tidak mempunyai hubungan khusus dengan yang dilambangkan
|
7.
|
Diciptakan manusia, alam, binatang
untuk manusia dan binatang
|
Diciptakan manusia uuntuk manusia
|
Tabel
1.1 perbedaan tanda dan lambang atau simbol.
[1] Richard West Dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi. (Jakarta:
Salemba Humanika. 2014) .Hlm 7.
[2] Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. 2015). Hlm. 92.
[3] John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi.
(Jakarta: Pt. Rajagrafindo Persada, 2012). Hlm. 68.
[4] Alex Sobur. Semiotika Komunikasi.
(Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya. 2003). Hlm . 92.
Komentar
Posting Komentar